Business Coaching

Strategi Harga Psikologis (1)

Banyak orang memperbandingkan nilai terhadap harga saat berbelanja barang atau jasa. Penetapan harga psikologis, yang bergantung pada proses mental dan emosional untuk memengaruhi perilaku pelanggan, dapat menjadi strategi yang efektif untuk mendongkrak penjualan. Jika Anda tertarik menggunakan strategi harga psikologis, memahami manfaat dan kerugiannya dapat membantu Anda membuat keputusan yang tepat.

Dalam artikel ini, kami mendefinisikan harga psikologis dan menyusun daftar beberapa poin manfaat dan kerugian strategi ini. Dengan begitu Anda dapat memutuskan apakah strategi ini tepat bagi bisnis Anda.

Pengertian harga psikologis

Penetapan harga psikologis adalah strategi penjualan di mana pengusaha menetapkan harga yang mungkin tampak lebih rendah. Dengan istilah lain, produk tampak memiliki nilai lebih berharga dibanding harga yang ditawarkan kepada pelanggan. Bisnis menggunakan strategi ini untuk mendorong pelanggan membeli barang dengan lebih mudah atau dalam jumlah yang lebih besar daripada yang seharusnya. Penetapan harga psikologis dapat terjadi ketika mengkomunikasikan harga awal, promosi atau iklan.

Berikut adalah beberapa jenis harga psikologis yang umum digunakan:

Harga 99

Penetapan harga seperti ini juga dikenal dengan istilah “Charm pricing” (harga tebar pesona). Ini adalah ketika bisnis menjual produk atau layanan dengan harga -biasanya – satu pecahan di bawah nilai genap. Misalnya, alih-alih memberi harga sekotak sabun seharga 4000, sebuah bisnis menjualnya seharga 3999. Sementara perbedaan sebenarnya hanya satu rupiah, muncul anggapan dari pelanggan bahwa nilai yang ditawarkan sesungguhnya lebih besar dari harga tertulis, karena mencantumkan angka yang lebih kecil.

Banyak bisnis menggunakan harga tebar pesona saat menjual barang mendekati harga yang mungkin dianggap pelanggan sebagai ambang batas, seperti menggunakan IDR 49.999, bukan IDR 50.000. Memunculkan kesan dengan harga 40.000-an pelanggan mendapat manfaat senilai 50.000-an, walau sebenarnya perbedaannya hanya IDR 1. Cara lain adalah menyampaikan harga “2 jutaan” namun sebenarnya lebih mendekati harga 3 juta.

Merek mewah sering menggunakan prinsip harga 99 secara terbalik. Karena harga INI menyebabkan banyak pembeli menganggap harga yang berakhiran 99 sebagai diskon, penjual barang berkelas membulatkan harga mereka hingga angka genap untuk menandakan kemewahan. Strategi ini bertujuan untuk menyiratkan bahwa barang seharga 600 lebih mewah daripada barang seharga 599, meskipun kualitasnya sama.

Batasan waktu buatan

Beberapa bisnis menggunakan penetapan harga psikologis untuk mendorong konsumen bertindak cepat agar tidak kehilangan harga diskon. Misalnya, sebuah department store yang mengiklankan diskon 50% hanya untuk satu hari namun mengadakan obral yang sama pada akhir pekan berikutnya menggunakan harga psikologis. Penjualan online menampilkan jam hitung mundur di situs webnya, menandakan batas akhir penawaran khusus, untuk menciptakan rasa urgensi palsu yang mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian yang lebih impulsif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *