Kompensasi: Apa Artinya? Apa saja Jenisnya? (3)
Memahami berbagai jenis kompensasi sangat penting jika Anda adalah orang yang mendapat tugas mengatur struktur kompensasi, pemimpin SDM, pemilik bisnis atau manajer. Berikut adalah kelanjutan pembahassan tentang kompensasi dari bagian kedua.
Empat Jenis Utama Kompensasi Langsung: Perhitungan Berdasar Satuan Waktu, Gaji, Komisi, Bonus
Ketika berbicara tentang kompensasi, kebanyakan orang akan menyinggung berbagai hal tentang kompensasi langsung, terutama gaji pokok dan gaji variabel. Empat jenis utama dari kompensasi langsung adalah upah per satuan waktu, gaji, komisi dan bonus. Dalam industri berorientasi layanan, terutama di bidang akomodasi, tips terkadang juga disertakan sebagai salah satu jenis kompensasi utama.
Dari empat jenis utama kompensasi langsung, karyawan dibayar berdasarkan per satuan waktu atau gaji. Upah, baik itu berdasar satuan waktu tertentu atau gaji, adalah semua hal yang membentuk kompensasi dasar. Upah per jam, misalnya, lebih umum digunakan untuk tenaga kerja tidak terampil atau semi-terampil. Sementara, karyawan yang mendapat gaji biasanya adalah karyawan yang lebih berpendidikan atau karyawan yang menduduki posisi manajemen.
Upah per jam juga digunakan untuk mengkompensasi pekerja sementara, paruh waktu atau kontrak sementara. Disisi lain, pemberian gaji lebih umum untuk karyawan yang telah diinvestasikan perusahaan untuk jangka panjang.
Tentu saja, ini tidak selalu berlaku secara universal. Ada banyak contoh pekerja berpendidikan tinggi, sangat terampil, dan memiliki kemampuan bernilai tinggi yang digaji per jam, dan karyawan seperti ini sering kali dapat memperoleh manfaat lebih besar, yaitu saat memenuhi syarat untuk upah lembur. Ada juga banyak contoh karyawan bergaji yang tidak berada di posisi manajemen dan/atau yang tidak dikecualikan.
Komisi dan bonus adalah sebuah variasi utama jenis kompensasi langsung. Pembayaran berbasis komisi paling umum digunakan oleh bagian penjualan dan dibayarkan sebagai persentase dari target yang tercapai (atau kuota). Biasanya, jumlah komisi yang dibayarkan meningkat seiring dengan meningkatnya target. Target komisi dapat didasarkan pada beragam hal-hal yang berbeda.
Misalnya, beberapa target penjualan didasarkan pada pendapatan. Jika seorang wiraniaga menghasilkan transaksi baru senilai IDR100.000 dengan komisi 5 persen, maka wiraniaga tersebut akan membawa pulang IDR5.000.
Komisi juga dapat didasarkan pada keuntungan kotor atau margin keuntungan, di mana semakin tinggi seorang sales menjual produk atau layanan, semakin banyak uang yang ia hasilkan.
Mungkin juga ada yang disebut sebagai penghasilan dari biaya komisi – dalam istilah lain disebut “placement fee” – yaitu penghasilan dalam jumlah yang tetap untuk setiap unit yang terjual.
Terdapat beberapa cara untuk menyusun komisi sebagai bagian dari kompensasi keseluruhan.
Contohnya seperti gaji plus komisi, di mana karyawan mendapatkan gaji dan komisi sebagai bagian dari paket kompensasi keseluruhan;
komisi langsung, di mana karyawan hanya mendapat komisi;
komisi residual, biasanya berlaku untuk bisnis yang menggunakan sistem keanggotaan, di mana karyawan terus mendapatkan komisi atas setiap transaksi dari akun keanggotaan yang berhasil ia peroleh;
komisi bertahap, di mana komisi terus meningkat seiring volume penjualan yang terus bertambah tinggi;
dan komisi variabel, yang merupakan campuran dari beberapa jenis perhitungan komisi.
Masing-masing jenis komisi ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Mana yang paling tepat untuk sebuah bisnis tergantung pada spesifikasi bisnis yang bersangkutan, industrinya, dan tujuannya.
bersambung