Hukum Proses dalam Kepemimpinan (3)
John C. Maxwel membagikan Empat Tahapan Pertumbuhan Kepemimpinan yang ia formulasikan berdasar dari apa yang selama ini ia pelajari dan ia alami sendiri. Terlepas apakah anda memiliki kemampuan alamiah yang hebat dalam hal kepemimpinan atau tidak, perkembangan dan progres anda akan berlangsung menurut empat tahapan berikut:
Fase 1—Saya tidak tahu apa yang saya tidak tahu. Banyak orang yang gagal memahami betapa penting nilai kepemimpinan. Orang-orang yang termasuk dalam golongan ini percaya bahwa kepemimpinan hanya untuk beberapa orang tertentu, yaitu untuk orang-orang di puncak tangga korporat. Mereka tidak menyadari bahwa terdapat sebuah peluang baik yang mereka lewatkan ketika mereka tidak mau belajar untuk memimpin. Hal ini semakin terasa saat seorang pemimpin sebuah kampus berbagi pengalamannya dengan Maxwel bahwa hanya beberapa siswa yang mendaftar kursus kepemimpinan yang ditawarkan oleh kampusnya. Kenapa? Karena hanya beberapa yang menganggap dirinya sebagai pemimpin. Jika mereka tahu bahwa kepemimpinan adalah pengaruh, dan bahwa dalam tindakan yang kita lakukan setiap hari kebanyakan individu coba memengaruhi setidaknya empat orang lain, maka keinginan mereka untuk belajar tentang subyek itu akan terbangkit. Sangat disayangkan karena selama orang tidak tahu apa yang dia tidak tahu, dia tidak akan bertumbuh.
Fase 2 – Saya tahu apa yang saya tidak tahu. Pada suatu masa dalam hidup kita, kita akan ditempatkan pada posisi kepemimpinan dan menyadari bahwa orang-orang yang kita pimpin tidak ada yang mau mengikuti apa yang kita inginkan. Itulah saat kita menyadari bahwa kita perlu belajar bagaimana memimpin. Dan tentunya, itulah saat proses belajar dapat dimulai. Menteri Inggris Benjamin Disraeli dengan bijaknya berkomentar, “Menyadari bahwa kita tidak tahu fakta adalah langkah besar menuju pengetahuan.”
Maxwel mengungkapkan bahwa hal seperti inilah yang terjadi pada dirinya ketika ia mengambil posisi kepemimpinan pertamanya di dunia kerja pada tahun 1969. Ia telah menjadi kapten tim olahraga sepanjang pengalaman hidupnya dan menjadi presiden organisasi mahasiswa di perguruan tinggi, jadi dia sudah berpikir bahwa dirinya adalah seorang pemimpin. Tetapi ketika dia mencoba memimpin orang-orang di dunia kerja, dia menemukan kenyataan yang mengerikan. Itu mendorong Maxwel untuk mulai mengumpulkan sumber daya dan belajar dari rekan-rekan kerjanya. Dia juga memiliki ide lain: ia menulis kepada sepuluh pemimpin teratas di bidang yang ia geluti dan menawarkan seratus dolar untuk setengah jam waktu mereka sehingga ia bisa bertanya tentang berbagai hal. (Itu nilai yang cukup besar bagi Maxwel pada tahun 1969.) Selama beberapa tahun berikutnya, istrinya, Margaret, dan dia menyusun rencana semua liburannya harus berada di sekitar tempat tinggal orang-orang tersebut. Jika seorang pemimpin hebat di Cleveland mengabulkan permintaan Maxwel, maka saat itu ia dan istrinya akan berlibur di Cleveland agar ia bisa bertemu dengan tokoh itu. Dan ide itu benar-benar berhasil. Mereka bersedia membagikan wawasannya dengan Maxwel yang itu tidak bisa dipelajari dengan cara lain.