Hukum Proses dalam Kepemimpinan (4)
Pertumbuhan dalam kepemimpinan, adalah hal yang penting. Itu juga dapat membawa keuntungan besar dalam hidup Anda. John C. Maxwel membagikan Empat Tahapan Pertumbuhan Kepemimpinan yang ia formulasikan berdasar dari apa yang selama ini ia pelajari dan ia alami sendiri. Pada bagian sebelumnya kita telah membahas dua fase pertama, dan kali ini kita akan membahas dua fase berikutnya.
Fase 3 – Saya bertumbuh dan mulai tahu, kemudian banyak hal mulai terungkap. Ketika Anda mengenali kekurangan keterampilan Anda dan memulai disiplin harian pertumbuhan pribadi dalam kepemimpinan, hal-hal menarik mulai terjadi. Dalam fase ini, seseorang dapat menjadi pemimpin yang cukup efektif dengan memikirkan setiap langkah yang diambil. Sebagai contoh, dalam sebuah seminar, Maxwel melihat Brian, seorang pemuda cerdas berusia sembilan belas tahun yang antusias saat mengikuti pelatihan kepemimpinan. Maxwel menekankan agar ia terus belajar serta menjadi pembelajar seumur hidup tentang kepemimpinan. Dalam waktu dua puluh tahun, Brian bisa menjadi pemimpin besar jika ia terus belajar dan tumbuh. Bahkan di masa depan bisa saja orang-orang akan berbondong-bondong menghadiri kelas kepemimpinan dia. Namun, seseorang harus mematuhi Hukum Proses dan membayar harga untuk mencapai fase berikutnya.
Fase 4 – Saya hanya melakukan karena apa yang saya ketahui. Ketika Anda berada di Fase 3, Anda dapat menjadi pemimpin yang cukup efektif, tapi Anda harus memikirkan setiap langkah yang Anda ambil. Namun, ketika Anda mencapai Fase 4, kemampuan Anda untuk memimpin menjadi hampir otomatis. Dan itulah saat manfaat skil kepemimpinan jadi lebih besar dari yang pernah Anda bayangkan. Tapi satu-satunya cara untuk mencapainya adalah mematuhi Hukum Proses dan melakukan berbagai hal yang harus dilakukan.
Untuk memimpin di esok hari, belajarlah hari ini. Kepemimpinan ditumbuhkan setiap hari, bukan dalam satu hari. Itu adalah kenyataan yang ditetapkan oleh hukum proses. Benjamin Disraeli menegaskan, “Rahasia kesuksesan dalam hidup adalah selalu siap bahkan sebelum datang waktunya.” Apa yang dilakukan oleh seseorang secara disiplin dan konsisten akan mempersiapkannya, terlepas apapun tujuan yang diinginkan. Legenda bola basket Larry Bird menjadi pelempar yang lebih baik dengan latihan melakukan lemparan bebas 500 kali setiap pagi sebelum pergi ke sekolah. Demosthenes dari Yunani Kuno menjadi orator terhebat dengan membacakkan pujian dengan kerikil di mulutnya dan berbicara di atas gelora ombak di pesisir pantai—dan dia melakukannya meskipun lahir dengan kelainan bicara. Dedikasi yang sama dibutuhkan bila Anda ingin menjadi pemimpin yang hebat.
Kabar baiknya adalah kemampuan kepemimpinan Anda tidak statis. Tidak peduli dari mana Anda mulai, Anda bisa menjadi lebih baik. Hal itu juga berlaku bagi orang-orang yang telah berdiri di panggung dunia kepemimpinan. Meskipun sebagian besar presiden Amerika Serikat mencapai puncaknya saat menjabat, yang lain terus tumbuh dan menjadi pemimpin yang lebih baik setelahnya, seperti mantan presiden Jimmy Carter. Beberapa orang mempertanyakan kemampuannya untuk memimpin saat berada di Gedung Putih. Tetapi dalam beberapa tahun kemudian, tingkat pengaruh Carter terus meningkat. Integritas dan dedikasinya yang tinggi dalam melayani orang melalui Habitat for Humanity dan organisasi lain telah membuat pengaruhnya bertambah.
Jika Anda ingin menjadi seorang pemimpin, yakinlah Anda bisa melakukannya. Setiap orang memiliki potensi, tetapi tidak bisa dicapai dalam semalam. Ia memerlukan ketekunan. Dan Anda tidak bisa mengabaikan Hukum Proses. Kepemimpinan tidak berkembang dalam satu hari. Ia memerlukan waktu seumur hidup.