Leadership

Kepemimpinan Berbasis Tindakan

Ini adalah permodelan yang dikembangkan oleh John Adair pada tahun 1960-an. Suatu pola sederhana yang dapat digunakan sebagai pemandu dalam hal manajemen dan kepemimpinan. Kepemimpinan Berbasis Tindakan terdiri dari tiga elemen yang direpresentasikan sebagai tiga lingkaran yang tumpang tindih.

Model ini menyatakan bahwa terdapat tiga komponen mendasar mengenai manajemen dan kepemimpinan:

  • Penyelesaian tugas.
  • Pengelolaan kelompok.
  • Pengelolaan individu.

Lingkaran yang tumpang tindih menunjukkan bahwa ketiga elemen ini dapat tumpang tindih, bahwa elemen Pengelolaan individu akan tumpang tindih dengan Pengelolaan kelompok, elemen Pengelolaan kelompok akan tumpang tindih dengan Penyelesaian tugas, dan elemen Penyelesaian tugas akan tumpang tindih dengan Pengelolaan individu.

Salah satu kekuatan utama model ini adalah kesederhanaannya dan oleh karena itu mudah diingat. Juga, siapa pun dapat menggunakannya terlepas dari posisinya dalam suatu organisasi.

Bagaimana cara menggunakannya

Menurut model ini, untuk menjadi manajer atau pemimpin yang baik, Anda harus menguasai dan memanfaatkan ketiga aspek model tersebut. Anda hanya perlu menyesuaikan seperlunya dengan situasi Anda. Misalnya, memberikan lebih banyak usaha dalam pengelolaan tim daripada pengelolaan individu.

Permodelan ini menjadi mudah digunakan karena Adair menyediakan daftar hal-hal yang harus dilakukan manajer dan pemimpin untuk masing-masing elemen.

Tanggung Jawab Menyelesaikan Tugas

  • Tentukan tugas dan visi kelompok.
  • Identifikasi sumber daya manusia, proses, dan alat untuk menyelesaikan tugas.
  • Buat rencana – pengukuran, tenggat waktu, taktik, dsb.
  • Menetapkan peran dan tanggung jawab dalam tim.
  • Delegasikan pekerjaan kepada anggota tim.
  • Tetapkan standar yang harus dipenuhi tim: tenggat waktu pelaporan, kualitas yang diharapkan, dsb.
  • Pantau, kendalikan, dan pertahankan keseluruhan kinerja terhadap rencana.
  • Laporkan kemajuan yang dicapai tim.
  • Menilai dan mengkalibrasi ulang rencana dan target jika diperlukan.

Tanggung Jawab Manajer Mengelola Kelompok

  • Tetapkan dan komunikasikan standar perilaku dan kinerja.
  • Tetapkan aspirasi nilai penting dalam kelompok: gaya, budaya, etika, dsb.
  • Pertahankan disiplin dan fokus pada tujuan.
  • Perhatikan dan fasilitasi penyelesaian konflik dalam kelompok, juga konflik antara kelompok dan pihak eksternal.
  • Pantau keseimbangan kelompok secara keseluruhan. Perbaiki celah jika diperlukan.
  • Kembangkan moral, kerja tim, kerja sama, dan semangat tim. Membangun tujuan yang sama.
  • Berikan pelatihan yang sesuai kepada kelompok.
  • Membangun kedewasaan dan kemampuan kelompok, dengan perlahan tapi pasti meningkatkan otoritas dan kebebasan. Diskusikan dan komunikasikan dengan kelompok saat ini tercapai.
  • Mengidentifikasi dan mengembangkan peran dalam kelompok.
  • Kembangkan komunikasi baik di dalam kelompok maupun secara eksternal agar tepat, tepat waktu, dan efektif.
  • Terlibat bersama kelompok untuk saling memberi dan menerima umpan balik.

Tanggung Jawab Manajer untuk Mengelola Individu

  • Bertujuan untuk memahami sumber daya manusia yang membentuk tim, memahami situasi, pribadi, ambisi, kekuatan, dan kelemahan mereka.
  • Peka terhadap masalah pribadi.
  • Memberikan dukungan kepada individu.
  • Sepakati dan komunikasikan tingkat tanggung jawab individu, apa yang mereka pertanggungjawabkan, dan target mereka.
  • Memberikan pengakuan dan pujian kepada individu. Lakukan ini dengan tulus.
  • Mengapresiasi individu: bonus finansial, peningkatan status, atau peningkatan tanggung jawab.
  • Bekerja bersama individu untuk merencanakan bagaimana mengembangkan kedewasaan dan kemampuan mereka, melalui pelatihan, peningkatan otoritas, peningkatan tanggung jawab, dsb.

Manajer dan pemimpin memang memiliki banyak tuntutan atas waktu mereka. Anda dapat menggunakan permodelan ini sebagai pemandu di mana dan bagaimana mencurahjkan upaya sehingga Anda dapat membangun tim dengan kinerja tinggi, yang memberikan hal yang benar dengan perilaku yang benar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *