Leadership

Membuat Manajer Jadi Pendengar yang Baik

Di sebagian besar lingkungan profesional, bos kita pada umumnya sangat jauh berbeda dengan stereotipe bos penindas yang sering digambarkan dalam berbagai film dan acara serial TV. Meskipun ada beberapa pengecualian, secara umum kita nilai cukup aman bila mengharapkan sebagian besar para manajer tersebut sebagai sosok pendukung yang suportif daripada sebagai sosok musuh.

Namun pada saat yang sama, banyak juga para bos yang belum tentu menjadi pendengar yang baik. Hal tersebut bisa menjadi masalah yang besar bagi organisasi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa manajer yang memiliki keterampilan mendengarkan yang baik sangat penting bagi organisasi di bidang apapun.

Memahami Apakah Instruksi Dimengerti

Terlalu sering dijumpai, manajer yang merasa keheranan ketika mendapati karyawannya mengulangi perilaku yang sebelumnya sudah dikoreksi oleh sang manajer, berulang kali menghasilkan produk kerja yang tidak sesuai dengan persyaratan standar, atau mengalami kegagalan mencapai target yang sudah ditetapkan. Masalahnya sering kali bukanlah karena pengabaian yang disengaja terhadap instruksi dari manajer, melainkan hanya karena kesalahpahaman atau miskomunikasi.

Momen terpenting seorang manajer harus menjadi pendengar yang baik adalah tepat setelah dia memberikan instruksi kepada karyawannya. Sebab di saat itulah waktu yang kritis untuk meminta umpan balik dari seorang staf untuk memastikan apakah instruksi sudah diterima dan dipahami dengan benar.

Memahami Masalah Karyawan

Salah satu tanggung jawab mendasar seorang manajer adalah membantu karyawan untuk menghilangkan hambatan yang mengganggu pekerjaan karyawannya. Seorang manajer adalah sumber eskalasi dan pemberi solusi berbagai permasalahan.

Tetapi jika manajer tidak pandai mendengarkan keluhan dan masalah yang dihadapi oleh karyawan, dia tidak akan dapat menyelesaikan masalah tersebut secara efektif, dan produktivitas serta moralitas karyawannya akan terganggu.

Solusi yang Berasal dari Bawah

Pemecahan masalah bisa datang dari dua arah dalam organisasi apapun. Seringkali, karyawan garis depan memiliki beberapa wawasan dan solusi terbaik ketika suatu masalah muncul. Hal seperti ini sangat wajar terjadi karena merekalah yang bekerja menghadapi bermacam masalah tersebut hari demi hari.

Bisa jadi merupakan kesalahan besar jika manajer mengalami kegagalan saat menampung umpan balik atau membuka telinga saat anggota tim di bawah tanggung jawabnya menyarankan solusi bagi masalah yang mereka hadapi dalam aktivitas rutin kesehariannya.

Manajer memang memiliki peran penting sebagai pembuat keputusan dan penentu tugas dalam sebuah organisasi, dan adanya hierarki di perusahaan memang karena suatu alasan yang kuat. Tetapi itu tidak berarti bahwa semua komunikasi harus berpola dari atas ke bawah.

Sangat penting bagi manajer untuk menjadi pendengar yang baik, hal itu demi untuk mengatasi masalah dengan efektif atau untuk memastikan instruksi mereka telah dikomunikasikan secara efektif pula.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *