DMAIC dan DMADV
DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) dan DMADV (Define, Measure, Analyze, Design, Verify) adalah dua pendekatan penting dalam metodologi Six Sigma.
Meskipun metode DMAIC memiliki banyak manfaat, ada beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Proses DMAIC membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diselesaikan dengan benar. DMAIC lebih berfokus pada perbaikan proses yang sudah ada daripada pengembangan proses yang sepenuhnya baru. Bila data yang diperlukan tidak dapat dengan mudah diakses atau tidak tersedia dalam jumlah yang memadai, dapat menghambat kemampuan melakukan analisis yang mendalam dan mengambil keputusan berdasarkan fakta. Karena DMAIC didasarkan pada analisis data dan fakta yang terukur, akibatnya metode ini mungkin kurang memberikan ruang untuk kreativitas. DMAIC tidak memperhatikan variabilitas eksternal yang mungkin mempengaruhi hasil proses.
Sebaliknya, metode DMAIC memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya menjadi pendekatan yang populer dalam Six Sigma dan pengendalian kualitas. DMAIC menyediakan kerangka kerja yang terstruktur dan terorganisir untuk perbaikan proses. DMAIC berpusat pada kebutuhan dan nilai pelanggan. Metode ini berbasis pada data. DMAIC membantu dalam mengidentifikasi penyebab akar masalah dengan menggunakan alat dan teknik analisis yang kuat. Metode ini menawarkan pengendalian kualitas yang berkelanjutan.
Salah satu kekurangan utama dari metode DMADV adalah bahwa implementasinya lebih mengutamakan pendekatan berbasis data dibandingkan dengan kreativitas dan inovasi. Pengembangan DMADV bersifat linear, tetapi dalam kenyataannya, perlu menjadi iteratif karena kompleksitas sebagian besar proyek. DMADV perlu bersifat adaptif dan fleksibel agar dapat menghasilkan proyek-proyek yang lebih baik.
Kelebihan utama penggunaan proses DMADV dapat dijelaskan dengan fitur-fitur berikut. Proses DMADV berorientasi pada pelanggan dan membantu mencapai kepuasan pelanggan secara maksimal sembari meningkatkan keuntungan. Metode ini membantu mengurangi cacat dan fokus pada seluruh proses produksi serta perencanaan. Metode DMADV membantu menetapkan aspek-aspek yang perlu diperbaiki sebelum terjadi cacat produk.
Baik DMADV maupun DMAIC adalah bagian dari filosofi Lean Six Sigma. Perbedaan utama antara DMADV dan DMAIC adalah bahwa DMADV berfokus pada pengembangan proses, layanan, atau produk baru, sedangkan DMAIC digunakan untuk meningkatkan proses yang sudah ada. DMADV mengukur spesifikasi dan kebutuhan pelanggan, sedangkan DMAIC mengukur kinerja suatu proses. Sementara DMAIC fokus pada perbaikan proses bisnis untuk mengurangi dan mengeliminasi cacat, DMADV mengembangkan model bisnis untuk memenuhi persyaratan pelanggan. Selain itu, karena DMADV terkait dengan proyek dan layanan produk baru, tidak berarti bahwa ia akan bekerja dengan proses dan produk yang sudah ada. Misalnya, jika perbaikan proses tidak memenuhi harapan atau gagal, mungkin saatnya menggunakan kerangka kerja DMADV. Demikian pula, ketika proses atau produk yang ada tidak lagi memenuhi spesifikasi atau kebutuhan pelanggan, metode DMAIC harus digunakan. Cara terbaik untuk mengingat perbedaan mereka adalah bahwa DMADV bekerja dengan baik untuk meluncurkan fitur, produk, atau proyek baru, sedangkan DMAIC dirancang untuk meningkatkan proses, produk, atau layanan yang akan terus dijual oleh organisasi.