Rekrutmen

Strategi Menghadapi Wawancara Kerja 2

Pada bagian sebelumnya telah kita ketahui bersama bahwa kesan pertama sebelum wawancara kerja sangat penting bagi keberhasilan wawancara. Dalam tulisan kali ini, kami akan menguraikan langkah-langkah sederhana empat tahap untuk merespons pertanyaan seperti ini dengan singkat, menceritakan perjalanan Anda, dan menonjolkan prestasi terbesar Anda hingga saat ini.

Para pakar wawancara merekomendasikan untuk tidak hanya mengulang informasi yang terdapat dalam resume Anda, tetapi fokus pada aspek positif dari diri Anda, pencapaian karier, dan alasan mengapa Anda sesuai untuk posisi yang sedang ditawarkan. Manfaatkan momen ini sebagai kesempatan singkat untuk mempromosikan diri Anda dan menunjukkan bahwa Anda memiliki kualifikasi yang sesuai untuk pekerjaan tersebut.

Identifikasi Profesionalisme Anda

Langkah awal dari strategi ini adalah mengungkapkan identitas Anda secara profesional. Pada tahap ini, Anda diminta untuk memberikan gambaran umum mengenai pengalaman Anda.

Contoh yang Efektif: Sampaikan…

Saya merupakan seorang ahli teknologi informasi dengan pengalaman selama 12 tahun di berbagai bidang pengodean, yang didukung oleh latar belakang pendidikan formal dalam ilmu komputer.

Contoh yang Kurang Efektif: Hindari Mengatakan…

Nah, saya pertama kali berinteraksi dengan komputer saat saya masih kecil. Pada saat itu, minat utama saya adalah bermain Super Mario. Sejujurnya, saya memiliki cerita lucu saat pertama kali bermain petualangan Super Mario…

Fokus pada Pencapaian Utama Anda

Pada tahap kedua, sorotlah pencapaian terbesar yang telah Anda raih dalam karier Anda yang membuat Anda bangga. Mulailah dengan menekankan pekerjaan Anda saat ini atau yang terbaru, kemudian singgung beberapa pencapaian utama dari peran sebelumnya.

Pastikan untuk tidak memberikan terlalu banyak detail yang membuat pewawancara bosan, sehingga sebaiknya sebutkan tidak lebih dari dua hingga lima pencapaian utama.

Ini merupakan kesempatan bagi Anda untuk menunjukkan pengalaman dan dedikasi Anda, serta mendukung klaim Anda dengan bukti konkret.

Contoh yang Efektif: Sampaikan…

Dalam jabatan terakhir saya sebagai pengembang perangkat lunak untuk PT Software, saya mengidentifikasi ineffisiensi besar dalam proses pengkodean yang digunakan. Saya sangat bersemangat untuk meningkatkan efisiensi, sehingga saya mengambil inisiatif untuk memperoleh dukungan dari manajemen guna menyelesaikan masalah tersebut. Akibatnya, perusahaan berhasil menghemat sejumlah besar uang, dan saya mendapatkan promosi.

Sebagai Manajer Proyek di perusahaan yang sebelumnya, saya berhasil mengimplementasikan strategi baru yang meningkatkan efisiensi tim dan menghasilkan peningkatan produktivitas sebesar 20%. Dan sebagai Analis Bisnis di perusahaan yang sebelumnya lagi, saya berhasil menyusun laporan analisis yang mengarah pada penghematan biaya operasional sebesar 15%. Saya percaya bahwa dedikasi dan pengalaman saya dalam berbagai peran telah membantu saya mencapai pencapaian-pencapaian tersebut.

Contoh yang Kurang Efektif: Hindari Mengatakan…”

Saya hanya seorang pengembang perangkat lunak, jadi saya tidak memiliki banyak kekuasaan atau kebebasan. Saya bertanggung jawab atas sistem penagihan, hanya menjalankan tugas yang diminta oleh divisi lain di perusahaan saya.

Demikianlah dua tips pertama terkait bagaimana anda mendeskripsikan diri saat diminta dalam wawancara kerja. Dua tips berikutnya akan kita bahas kemudian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *