Resensi Buku

Dua Belas Aturan Hidup (5)

Buku The 12 Rules for Life karya Jordan B. Petersonmengusung tema bagaimana seharusnya kita membawa diri, dan berikut adalah satu bagian dari serangkaian artikel yang meringkas isi buku ini.

Aturan ke-9: Asumsikan Orang yang Anda Dengarkan Mungkin Tahu Sesuatu yang Tidak Anda Ketahui

Anda tidak benar-benar mempelajari sesuatu ketika berbicara, tetapi Anda dapat belajar banyak ketika mendengarkan.

Memiliki seseorang yang bersedia mendengar dan memahami adalah kebutuhan dasar manusia. Jadi ketika mendengarkan dan mencoba memahami seseorang, Anda telah memberi ia sesuatu, yaitu sebuah pemenuhan kebutuhan dasar.

Benar-benar mendengarkan orang lain juga membantu membangun kepercayaan dengan orang itu.

Langkah Tindakan:

Selalu mulai interaksi Anda dengan asumsi orang yang Anda ajak bicara telah memiliki kebijaksanaan dan penuh pertimbangan berdasarkan pengalaman hidupnya.

Ringkaslah pesan inti dan sampaikan kembali untuk memastikan Anda memahami apa yang dikatakan kepada Anda. Ini tidak hanya akan memperjelas pemikiran Anda tetapi juga pemikiran rekan bicara.

Aturan ke-10: Usahakan untuk Selalu Jelas dan Tepat dalam Berucap.

Kecemasan dapat terjadi ketika kita menghadapi hal yang tidak diketahui. Karena itu kejelasan dan ketepatan (presisi) informasi dapat membantu menghilangkannya.

Mungkin Anda merasakan sakit berkepanjangan di tubuh Anda. Bisa jadi itu bukan apa-apa atau mungkin penyakit yang fatal. Atau bisa juga di antara dua kondisi ini.

Munculnya banyak kemungkinan menyebabkan otak kita berpacu dan kecemasan kita meningkat. Jika Anda mengunjungi dokter untuk mencari tahu apa yang salah, kecemasan Anda akan berkurang terlepas seberapa serius masalahnya. Hal ini karena yang tidak diketahui akan menjadi diketahui.

Langkah Tindakan:

Jika ada sesuatu yang mengganggu Anda, cobalah lakukan analisa setepat mungkin.

Tuliskan apa sebenarnya yang mengganggu Anda? Apa yang Anda inginkan? Mengapa?

Aturan ke-11: Biarkan Anak Belajar Bersepeda Sendiri.

Kita terprogram sebagai manusia yang menikmati elemen risiko. Besar atau kecil risiko yang diambil mempengaruhi besar atau kecil kompetensi yang diperoleh.

Kompetensi ini akan bermanfaat untuk kita nantinya. Kompetensi inilah yang menentukan tempat kita di masyarakat.

Satu-satunya cara bagi anak-anak untuk berkembang menjadi orang dewasa yang berkompetensi adalah dengan menghadapi bahaya. Meskipun bermain sepeda mungkin tampak seperti aktivitas yang berbahaya – berisiko jatuh, tertabrak, dsb, bahaya itulah yang dicari oleh anak-anak. Hal ini membantu mereka untuk membangun kompetensi.

Langkah Tindakan:

Biarkan anak-anak Anda ketika mereka melakukan hal-hal yang mengandung unsur bahaya. Mereka perlu tumbuh dewasa.

Aturan ke-12: Peliharalah Kucing yang Anda Temukan di Jalan.

Hidup memang keras. Terkadang hal buruk juga menimpa orang baik.

Anda bisa membenci diri sendiri dan dunia karena hal ini. Atau Anda hanya bisa menerima bahwa penderitaan adalah bagian dari kehidupan.

Dengan memperhatikan hal-hal kecil, Anda dapat mencerahkan hari Anda yang suram. Tetapi Anda harus mencarinya terlebih dahulu. Kucing dalam hal ini adalah metafora untuk memperhatikan hal-hal kecil dalam hidup.

Langkah Tindakan:

Perhatikan hal-hal kecil di sekitar Anda dan nikmatilah.

Memelihara kucing, menikmati kopi, atau mungkin memilih rute baru saat pulang kerja.

Penutup

Jika Anda telah sampai pada titik ini, Anda berarti telah mengetahui bahwa 12 Aturan Kehidupan Peterson mencakup beragam topik. Sebagian besar penjelasan aturan ini menggunakan berbagai anekdot.

Mungkin Anda merasa beberapa diantara aturan ini tidak memiliki korelasi terhadap diri Anda, atau mungkin Anda hanya tidak sepakat saja. Namun, setidaknya Anda sudah bersedia mengetahui suatu alternatif prinsip berkehidupan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *