Ringkasan Buku The Lean Startup oleh Eric Ries (4)
Bagian ini merupakan kelanjutan dari pembahasan tentang MVP, yaitu beberapa jenis variasi MVP.
Contoh MVP “Wizzard of OZ”
Contoh perusahaan yang menggunakan MVP ini adalah Zappos.com. Sebelum Zappos memulai bisnisnya, asumsi yang luas beredar menyatakan bahwa orang tidak akan membeli sepatu secara online karena mereka ingin mencobanya.
Nick Swinmurn, pendiri Zappos, memutuskan untuk menguji hipotesisnya bahwa orang benar-benar akan membeli sepatu secara online. Untuk melakukan ini, dia mengambil foto sepatu dan membuat situs penjualan yang sederhana. Ketika seorang pelanggan membeli sepasang, dia pergi ke toko dan membelinya dengan harga eceran dan kemudian mengirimkan sendiri ke pelanggan itu.
Tak lama kemudian, Swinmurn tidak dapat memenuhi permintaan. Dengan demikian Zappos dapat membuktikan bahwa orang akan membeli sepatu secara online, tetapi mereka tidak perlu membangun gudang, rantai pasokan, dan sistem manajemen stok untuk membuktikannya.
Kekuatan sebenarnya dari MVP ini adalah membuat orang bersedia melakukan pembelian sebelum Anda membuat produk Anda. Membeli adalah perilaku yang jauh lebih kuat daripada calon pelanggan yang mengisi survei atau kuesioner.
4. Jenis MVP Lainnya
Ada banyak cara berbeda untuk membuat MVP. Anda hanya dibatasi oleh imajinasi Anda. Dua dari MVP yang lebih umum adalah:
a. MVP Laman Arahan (Landing Page)
Misalkan Anda memiliki ide bagus berupa sebuah aplikasi. Aplikasi Anda memiliki fitur unik dibanding aplikasi yang lain. Anda mulai memikirkan bagaimana membuat MVP aplikasi itu. Anda dapat memulai proses ini dengan membuat MVP dengan fitur yang Anda maksud, namun dengan versi yang paling sederhana.
Tetapi dengan MVP laman arahan, Anda bahkan tidak perlu melakukan ini. Dengan MVP laman arahan, Anda hanya cukup membuat halaman web yang menjelaskan produk Anda dan di bagian bawah halaman tambahkan tombol beli. Jika cukup banyak orang yang membelinya maka mungkin Anda perlu melakukan sesuatu. Jika jumlahnya sedikit atau tidak ada yang mencoba untuk membeli produk maka mungkin sudah waktunya untuk berpikir ulang.
Hal utama yang perlu diingat dengan MVP laman arahan adalah Anda dapat menggunakannya untuk menguji apakah pelanggan ingin membeli produk Anda tanpa harus membuat produk terlebih dahulu.
b. MVP Urun Dana
Platform urun dana (crowdfunding) tidak hanya memungkinkan Anda memvalidasi ide Anda, tetapi juga menerima pembayaran sebelum Anda membuat produk. Beberapa contoh menurut buku ini adalah Kickstarter dan Indiegogo; contoh di Indonesia adalah Santara, Bizhare, CrowdDana, dan LandX.
Contoh kampanye urun dana yang sangat sukses diantaranya jam tangan pintar Pebble dan permainan kartu yang disebut Exploding Kittens. Terkushus untuk Pebble, produk ini mengumpulkan lebih dari $20 juta melalui Kickstarter.
Terlambat Meluncurkan MVP Anda
Mungkin terdapat ketakutan saat meluncurkan MVP. Anda mungkin takut seseorang akan mencuri ide Anda. Anda mungkin takut bahwa itu terlalu sederhana dan tidak menunjukkan visi Anda yang sebenarnya. Mungkin bertentangan dengan idealisme Anda ketika meluncurkan sesuatu yang belum sepenuhnya siap atau memiliki beberapa masalah kualitas.
Perasaan di atas sering menyebabkan keterlambatan itu. Di sisi lain, mengakibatkan MVP memiliki fitur yang berlebihan. Hal penting yang perlu diingat tentang MVP adalah membangun MVP terkecil dan termudah yang dapat Anda pikirkan demi bisa menguji hipotesis Anda.