Bagaimana Mengomunikasikan Visi Anda
Entah Anda seorang manajer program, direktur utama, manajer proyek, atau wirausahawan, Anda perlu mengomunikasikan visi tentang apa yang harus dicapai. Semua pemimpin yang baik paham bahwa agar sekelompok individu mau bersatu untuk suatu tujuan, pemimpin harus membuat pengikutnya bersemangat mewujudkan tujuan yang sudah ia tetapkan.
Ketika sekelompok orang sepenuhnya mengikuti sebuah visi, mereka bersedia diberdayakan dan bersemangat mengambil tindakan untuk menggerakkan organisasi menuju realisasi visi tersebut. Pemahaman tentang visi membantu setiap orang yang bekerja menuju visi membingkai pemikiran mereka, memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang tepat dari hari ke hari. Inilah sebabnya mengapa mengomunikasikan visi sangat penting.
Setidaknya seperti itulah teorinya, tapi, marilah kita pantau kenyataannya. Pada kenyataannya, rata-rata karyawan tidak memikirkan rumusan visi Anda dan masuk kerja hari demi hari seperti biasa. Mereka hanya ingin bekerja dengan harapan manajemen tidak terlalu banyak memberi gangguan, seperti keharusan memahami visi organisasi – mungkin terlalu berlebihan juga jika semua orang harus mengetahui visi Anda. Poin yang dimaksud di sini adalah bahwa rencana untuk mengomunikasikan visi Anda harus mencakup semua orang yang perlu mendengarnya. Itu bukanlah perhatian mereka. Ada banyak hal yang jauh lebih mendesak untuk dipikirkan, seperti membayar cicilan, perbaikan talang rumah, biaya sekolah anak, rencana liburan, dsb.
Faktanya, memikirkan strategi umum organisasi mungkin berada di urutan kesebelas di daftar prioritas mereka, setelah keinginan berlibur. Untuk memahamkan orang-orang seperti ini, apa yang dapat dilakukan seorang pemimpin? Meskipun karyawan tidak terlihat mendukung visi tersebut dan berusaha keras menjalankannya, setidaknya untuk memastikan bahwa mereka menyadari dan memahami visi tersebut. Bagaimana Anda dapat memastikan bahwa setiap orang mengetahui dan memahami visi organisasi?
Jaga agar Pesannya Sederhana
Tidak perlu harus terlihat muluk-muluk. Buat pesan Anda sederhana – contohnya iklan deterjen di TV! Anda bisa membuatnya menarik seperti iklan tersebut. Semakin sederhana dan ringkas pesan itu semakin besar kemungkinan orang akan mengingatnya.
Ulangi seSering mungkin
Mengulangi pesan sederhana sering membuat orang mengingatnya. Ingat:
Mengulangi pesan sederhana agar diingat
Mengulangi pesan sederhana agar diingat
Mengulangi pesan sederhana agar diingat
Mengulangi pesan sederhana agar diingat
Mengulangi pesan sederhana agar diingat
Sampai di sini seharusnya Anda sudah paham.
Gunakan Semua Saluran yang Tersedia
Gunakan setiap saluran yang tersedia demi menjangkau dan melibatkan semua tim di organisasi. Ini dapat meliputi komunikasi verbal, komunikasi email, tampilan header/footer slide presentasi, dsb. Tugaskan bawahan langsung Anda untuk menyebarkan visi kepada bawahan langsung mereka dan menjawab pertanyaan apa pun yang muncul. Para bawahan ini kemudian harus menyebarkan kembali visi ke bawahan mereka. Proses ini harus diulang sampai semua orang dalam organisasi memahami visi.
Setiap orang dalam suatu organisasi perlu memahami visi agar memungkinkan mereka membuat keputusan yang tepat setiap hari. Inilah mengapa penting untuk mengomunikasikan visi itu. Tiga pendekatan sederhana di atas bisa mengomunikasikan visi organisasi secara efektif.