8 limbah Manufaktur lean
Apa arti “limbah” dalam manufaktur lean? Ini diartikan sebagai segala sesuatu yang tidak menambah nilai pada produk. “Nilai” dalam manufaktur didefinisikan sebagai sesuatu yang diinginkan oleh pelanggan dan pelanggan bersedia membayarnya.
Jadi, limbah adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses yang tidak memberikan manfaat bagi pelanggan. Manufaktur lean berfokus menghilangkan limbah proses produksi.
Praktisi lean umumnya mengidentifikasi 7 jenis limbah, seperti yang disebut dalam Sistem Produksi Toyota. Limbah tersebut adalah transportasi, inventaris, gerakan, penundaan, overproduksi, pengolahan berlebihan, dan cacat.
Limbah-limbah ini didefinisikan oleh Taiichi Ohno, pencipta Sistem Produksi Toyota. Beberapa praktisi juga memasukkan limbah ke-8, yaitu keahlian yang tidak dimanfaatkan. Tujuh limbah pertama terkait langsung dengan proses produksi, yang kedelapan berhubungan dengan manajemen produksi. Berikut ini adalah penjelasan 8 limbah tersebut.
Limbah transportasi adalah gerakan material yang tidak mendukung produksi secara langsung. Hal ini dapat disebabkan oleh tata letak fasilitas yang tidak tepat, perencanaan produksi yang buruk, penjadwalan yang buruk, dan pengorganisasian tempat kerja yang buruk. Contoh limbah transportasi misalnya transportasi material tambahan yang tidak diperlukan.
Limbah inventaris merujuk pada pasokan yang melebihi kebutuhan saat menghasilkan barang atau jasa tepat waktu. Limbah inventaris dapat disebabkan oleh sistem prakiraan yang tidak akurat, proses atau pemasok yang tidak efisien, waktu pergantian yang panjang, proses produksi yang tidak seimbang, atau manajemen dan pelacakan inventaris yang buruk.
Limbah gerak adalah gerakan orang yang tidak menambah nilai pada produk. Contoh limbah gerak termasuk penggunaan peralatan yang tidak perlu, mencapai atau membungkuk, atau mengumpulkan alat lebih dari yang diperlukan, serta prosedur yang rumit. Limbah gerak dapat disebabkan oleh tata letak pabrik yang tidak efektif, kurangnya kontrol visual, dokumentasi proses yang buruk, atau pengorganisasian tempat kerja yang buruk.
Limbah penundaan terjadi ketika ada waktu kosong karena proses yang saling terkait kurang diselaraskan; seperti operator menunggu kesiapan peralatan, kemacetan produksi, produksi menunggu operator, dan kerusakan peralatan yang tidak diperhitungkan. Ini dapat disebabkan oleh metode kerja yang tidak konsisten, kurangnya peralatan atau bahan yang tepat, waktu pengaturan yang panjang, efektivitas manusia/mesin yang rendah, pemeliharaan peralatan yang buruk, atau monopoli keterampilan.
Produksi yang berlebihan diartikan sebagai menghasilkan lebih banyak dari kebutuhan, lebih cepat dari kebutuhan, atau sebelum dibutuhkan. Otomatisasi yang tidak tepat, kurangnya komunikasi, optimasi lokal, waktu yang tidak memadai, perencanaan yang buruk, dan sistem penghargaan yang tidak tepat bisa menjadi penyebab produksi yang berlebihan.
Pemrosesan yang berlebihan adalah usaha yang berlebihan dalam produksi atau komunikasi yang tidak menambah nilai pada produk atau layanan. Limbah pemrosesan berlebihan meliputi penyempurnaan produk atau proses yang terus-menerus, informasi yang berlebihan, kemacetan proses, ulasan dan persetujuan yang berlebihan, dan spesifikasi pelanggan yang tidak jelas. Hal ini bisa terjadi karena keputusan yang tidak tepat, kebijakan dan prosedur yang tidak efisien, kurangnya masukan dari pelanggan mengenai persyaratan, kontrol konfigurasi yang buruk, dan standar kualitas yang palsu.
Limbah cacat didefinisikan sebagai kehilangan nilai karena penyisihan, perbaikan, atau pengerjaan ulang produk yang tidak sesuai spesifikasi. Variasi yang berlebihan dalam proses produksi, kebanyakan inventaris, peralatan yang tidak memadai, proses yang tidak cocok, pelatihan yang tidak memadai, atau kerusakan pada transportasi karena tata letak yang buruk dan penanganan yang tidak perlu semuanya dapat menyebabkan limbah cacat kualitas.
Bakat yang tidak digunakan mengacu pada kemampuan pekerja yang tidak dimanfaatkan secara optimal dalam suatu proses. Contohnya, karyawan melakukan pekerjaan yang tidak diperlukan padahal bakat mereka bisa dimanfaatkan dalam kegiatan yang memberikan nilai lebih besar, atau tidak memanfaatkan kemampuan berpikir kritis karyawan dan umpan balik dalam proses. Hal ini juga mencakup membiarkan karyawan bekerja sendirian, sehingga mencegah mereka berbagi pengetahuan.
Inti dari manufaktur lean adalah menghilangkan 8 jenis limbah dari aliran nilai. Pengembang manufaktur lean harus berfokus pada membuat proses yang dapat melacak jenis limbah tersebut sehingga dapat diatasi dengan cepat dan perbaikan dapat dilakukan secepat mungkin.