Mengenal 15 Jenis Soft Skill Profesional (5)
Keterampilan profesional sering kali disebut sebagai soft skills, yaitu keterampilan yang bisa dimanfaatkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain. Dalam serangkaian tulisan ini, kami mendefinisikan apa itu keterampilan profesional, membahas beberapa jenis keterampilan lunak, dan menawarkan saran bagaimana cara mengembangkan keterampilan profesional Anda.
Fleksibilitas
Supervisor atau manajer tim sering menghargai karyawan yang dapat beradaptasi dengan berbagai situasi dan tantangan. Seorang profesional yang memiliki pola pikir fleksibel dapat memahami berbagai perspektif, mudah menemukan solusi alternatif bagi suatu masalah, bersedia mengubah tanggung jawab, atau merevisi proses kerja sesuai kebutuhan.
Agar memiliki kualitas pribadi yang lebih fleksibel, berikut adalah beberapa keterampilan atau perilaku yang perlu dimiliki: Senantiasa tenang dalam situasi penuh tekanan, Mampu beradaptasi, Keterbukaan pikiran, Memiliki cara pandang positif terhadap tantangan, proaktif, Berpikir kritis, Memiliki kesabaran, Bersedia mempertimbangkan informasi tambahan atau mengubah pendapat, dan Memiliki kepekaan
Namun, jika Anda tidak memiliki beberapa kualitas tersebut, ada beberapa cara untuk melatih diri Anda agar menjadi individu yang memiliki fleksibilitas:
Sesuaikan proses pemikiran Anda. Buang jauh mentalitas “Yah, seperti inilah yang selalu kami lakukan”. Meskipun perubahan sering kali menakutkan, terimalah perubahan itu dan lihatlah perubahan sebagai peluang untuk tumbuh, belajar, dan berkembang. Adanya perubahan juga bisa membuka pintu kreativitas. Ini juga berarti, mau atau tidak, bersikap terbuka terhadap pemikiran dan pendapat orang lain, yaitu menerima perspektif yang berbeda.
Belajar memaksa diri Anda untuk bersedia mengambil risiko. Sudah menjadi suatu kewajaran, kemajuan kecil memiliki risiko kecil dan kemajuan besar memiliki risiko besar. Bagi sebagian orang, gagasan untuk mengambil risiko merupakan sebuah kerugian sehingga mereka akan lari menjauh darinya secepat mungkin, tetapi mengambil risiko adalah bagian penting dari kemampuan beradaptasi. Mulailah belajar mengambil risiko dari hal-hal yang kecil. Untuk mengurangi kerisauan saat Anda melakukannya, diskusikan pengambilan risiko dalam agenda rapat tim, yang juga dapat berfungsi sebagai sistem dukungan.
Dorong orang lain untuk berpikiran terbuka. Fleksibilitas hanya bisa dibangun di atas keterbukaan pemikiran. Salah satu cara terbaik untuk mengembangkan pikiran terbuka adalah dengan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Ini menciptakan suasana yang lebih terbuka di dalam dan di sekitar Anda, sehingga semakin mendorong keterbukaan pikiran Anda dan siklus keterbukaan akan terbentuk dengan sendirinya. Ini juga berfungsi sebagai sarana untuk mengikis prinsip yang enggan menerima perubahan, seperti “Yah, memang inilah yang selalu kami lakukan.”
Membiasakan diri untuk selalu belajar. Orang yang ingin tahu dan tetap mengikuti perkembangan cenderung mudah beradaptasi. Ini berarti Anda perlu merangkul kebiasaan belajar. Baca tentang teknologi baru di sektor industri Anda, ikuti seminar tentang cara memangkas biaya sambil mempertahankan efisiensi dan kualitas, pelajari berbagai cara memperbaiki proses, menjalin hubungan baik dengan rekan kerja yang memiliki visi semacam ini dan belajar dari mereka, berbagi bacaan buku-buku yang mereka baca, dsb.