Kesenjangan Komunikasi karena Perbedaan Generasi (3)
Variasi generasi yang luas di tempat kerja kekinian memunculkan variasi pola dan pemikiran dalam berkomunikasi. Variasi ini juga berpengaruh pada bagaimana cara berkomunikasi melalui tulisan. Walaupun terdapat perbedaan seperti itu, lingkungan kerja masih sangat membutuhkan komunikasi tertulis.
Jika komunikasi tertulis menghadirkan problematika, tetapi semua orang masih menggunakannya di tempat kerja, bagaimana kita bisa menjembatani kesenjangan komunikasi generasi di tempat kerja?
Kita bisa memulai dengan komunikasi yang jelas. Komunikasi yang jelas adalah kunci ketika berkomunikasi dengan kolega atau pengawas. Jelaskan kepada kolega bagaimana setiap generasi menafsirkan aspek -aspek tertentu dari komunikasi tertulis secara berbeda. Baik dari generasi yang lebih tua maupun yang lebih muda perlu saling menjelaskan tentang persepsi penggunaan emoticon, tanda baca, pemilihan kata dan berbagai aspek bahasa percakapan terrtulis lainnya.
Masing-masing generasi perlu mengatasi ketakutannya. Setiap generasi perlu mengatasi persepsi negatif terhadap generasi lainnya. Baru-baru ini, sebuah studi menemukan bahwa kesenjangan komunikasi antar generasi tidak hanya disebabkan oleh penggunaan emoji atau tanda baca, tetapi juga karena masing-masing generasi memiliki persepsi yang salah terhadap generasi lainnya. Terlepas dari perbedaan usia, mereka sebenarnya memiliki lebih banyak metode komunikasi yang sama daripada yang mereka sadari. Namun, pandangan negatif seperti generasi muda yang dianggap malas dan manja serta generasi tua yang dianggap konservatif dan anti teknologi, bisa memicu ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif. Walaupun sulit untuk mengubah persepsi, meningkatkan interaksi antara generasi bisa membantu meredakan ketegangan ini. Salah satu caranya adalah dengan mendorong generasi muda untuk mengajari generasi tua tentang teknologi untuk menghapus persepsi bahwa generasi tua selalu menolak teknologi. Selain itu, berbagi informasi positif juga dapat membantu mengubah persepsi bahwa generasi muda hanya pemalas.
Tidak ada yang dapat menggantikan pentingnya komunikasi tatap muka. Dalam komunikasi langsung, kita dapat menghindari banyak masalah yang mungkin muncul dalam komunikasi tertulis. Kita bisa melihat bahasa tubuh, mendengar nada suara dan mengetahui apakah seseorang menggunakan sarkasme atau humor. Jika terjadi ketidakcocokan, ada isyarat visual yang bisa membantu mengubah arah pembicaraan dengan cepat. Maka, disarankan untuk mempromosikan komunikasi tatap muka sebagai kelanjutan dari komunikasi tertulis ketika ada masalah yang muncul. Jika bertemu secara langsung tidak mungkin, seperti ketika bekerja secara terdistribusi di berbagai lokasi, video call bisa menjadi pilihan. Dan jika semua upaya gagal, maka kita harus bersedia menggunakan telepon.
Komunikasi yang efektif sangatlah penting tidak hanya di tempat kerja, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun setiap generasi memiliki preferensi komunikasi yang berbeda, hal tersebut tidak berarti komunikasi lintas generasi harus tidak efektif. Dengan memberikan penjelasan yang sederhana dan sedikit tambahan komunikasi, kita bisa membantu mengatasi masalah komunikasi yang lebih besar.