HR Strategic

4 Warna Jenis Perilaku Manusia (6)

Sesudah membahas semua bagian konsep yang ditawarkan Erikson tentang bagaimana memahami perilaku seseorang, kini saatnya kita merangkum poin-poin penting dari konsep ini.

Sangat mungkin Anda akan bertanya mengapa perilaku Anda bisa seperti yang sekarang ini? Sulit untuk menjawab pertanyaan ini dengan pasti, namun diperkirakan sebagian besar merupakan kombinasi dari pengaruh keturunan dan lingkungan – atau, bila ingin jawaban yang agak presisi, pengaruh gen: 40%, pengaruh keluarga: 10%, dan pengaruh lingkungan yang spesifik: 50%.

Erikson melangkah lebih jauh dan berbicara tentang nilai-nilai inti, sikap, perilaku inti, perilaku yang diarahkan, dan lingkungan menjelaskan bahwa setidaknya satu atau dua aspek kepribadian kita ini berada di luar kekuasaan kita untuk memilih.

Perilaku seseorang adalah hasil dari interaksi antara faktor-faktor kepribadian dan lingkungan. Perilaku adalah apa yang dapat diamati, kepribadian adalah hal yang kita coba untuk mengerti, dan faktor lingkungan adalah hal-hal yang memiliki pengaruh terhadap perilaku seseorang. Artinya, perilaku seseorang dipengaruhi oleh kombinasi dari aspek kepribadian mereka dan lingkungan tempat mereka hidup dan berinteraksi.

Sejak zaman peradaban kuno, ternyata orang-orang sudah mengkategorikan perilaku umat manusia. Meskipun psikologi dianggap ada setelah ditandai dengan kemunculan Freud dan Jung, para pemikir terdahulu telah mengkategorikan perilaku manusia sesuai dengan beberapa sistem sejak zaman Yunani Kuno.

Hippocrates di zaman Yunani kuno telah mengembangkan teori humorisme, yang menyatakan terdapat empat tipe kepribadian: optimis, mudah tersinggung, apatis, dan melankolis. Suku Aztec juga mengembangkan sistem yang sangat mirip, mengkategorikan orang sesuai dengan hubungan mereka dengan empat elemen: api, udara, air, dan tanah.

Pada abad ke-20, Walter Moulton Marston mengembangkan versi modern dari kategorisasi ini yang disebut sistem DISA, singkatan dari empat sifat utama: dominasi, inspirasi, stabilitas (atau pada awalnya disebut ketundukan) dan analitis (atau pada awalnya disebut kepatuhan). Dari Empat Jenis Perilaku ini, Anda Mungkin Merupakan Kombinasi dari Dua Di antaranya.

Thomas Erikson dan banyak ahli teori SDM modern lainnya mengembangkan kategorisasi milik Marston lebih jauh. Sekarang, karena alasan kemudahan, kategorisasi itu telah diberi kode warna.

Menurut penjelasan Erikson, secara umum terdapat 4 kategori utama; Merah yang dominan, tanpa basa-basi, aktif; Kuning yang menginspirasi, impulsif, berpengaruh; Hijau yang stabil, tenang, suportif; dan Biru yang analitis, lambat, hati-hati.

Namun, hanya 5% yang secara eksklusif didominasi oleh satu warna, dan 15% memiliki rentang tiga warna. Sisanya—80%—didominasi oleh rentang dua warna.

Lihat penjelasan kami di bagian sebelumnya bila Anda ingin mencari tahu di kategori warna apa Anda berada. Kategorisasi ini bisa juga Anda manfaatkan jika ingin membagi SDM perusahaan Anda dalam tim-tim yang lebih kecil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *