Budaya Organisasi

Kesenjangan Komunikasi karena Perbedaan Generasi (1)

Banyak orang sekarang bekerja setelah usia senior yang sebelumnya mereka harus pensiun. Sementara itu, generasi Z sedang memasuki dunia kerja. Ini berarti ada lima generasi yang bekerja bersama saat ini, setiap generasi memiliki norma sosial, pandangan karier, dan nilai-nilai yang berbeda yang dipengaruhi oleh pengalaman mereka masing-masing.

Gaya komunikasi juga menjadi perbedaan yang signifikan antara generasi. Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi telah mengubah cara kita berkomunikasi di tempat kerja, dari komunikasi langsung menjadi email, teks, dan emoji. Namun, perbedaan dalam gaya komunikasi ini dapat menyebabkan masalah di tempat kerja, termasuk miskomunikasi dan konflik. Oleh karena itu, belajar bagaimana berkomunikasi dengan berbagai generasi dapat membantu mengatasi masalah ini dan meningkatkan komunikasi tim di tempat kerja.

Komunikasi telah ada selama berabad-abad, bahkan sejak zaman prasejarah. Bentuk komunikasi pertama manusia adalah melalui gambar di gua-gua. Seiring evolusi manusia, gaya komunikasi juga berkembang. Saat ini, kita memiliki beragam opsi komunikasi, seperti teks, email, tweet, video, dan gif.

Meskipun bentuk komunikasi tertulis sudah ada sejak zaman prasejarah, bahasa selalu berubah dan berkembang seiring waktu. Makna dan interpretasi kata-kata juga berubah sesuai dengan perubahan dalam masyarakat. Bahkan tanda baca dapat memiliki makna yang berbeda dari waktu ke waktu.

Dalam era digital, komunikasi cenderung lebih tertulis daripada lisan, terutama di lingkungan kerja. Namun, generasi yang berbeda seringkali memahami dan menafsirkan komunikasi tertulis dengan cara yang berbeda, yang dapat mengakibatkan konflik antargenerasi. Sebagai contoh, generasi yang lebih tua mungkin melihat penggunaan ellipsis (“3 Titik”) sebagai cara untuk menciptakan rasa misteri atau menunjukkan bahwa ada pemikiran yang belum selesai. Namun, generasi yang lebih muda dapat menganggap penggunaan ellipsis sebagai tindakan pasif-agresif dalam memainkan kekuasaan. Perbedaan dalam pemahaman ini dapat menyebabkan ketegangan antara generasi yang berbeda di tempat kerja. Jika tidak diatasi, ketegangan ini dapat menyebabkan sesama rekan kerja menghindari komunikasi satu sama lain kecuali jika hanya diperlukan.

Seperti apakah pola komunikasi di tempat kerja yang dimiliki tiap-tiap generasi. Berikut ini, kita akan membahas setiap generasi dan gaya komunikasi yang mereka sukai.

Generasi pertama merujuk pada mereka yang lahir hingga tahun 70-an. Mereka terbiasa dengan komunikasi langsung sebagai cara utama berkomunikasi di tempat kerja. Selama bertahun-tahun, panggilan telepon menjadi metode penting lainnya. Namun, email pertama belum dikenal hingga tahun 1971 dan masih belum menjadi sesuatu yang umum hingga sekira 3 dekade berikutnya. Bahkan ketika email sudah tersedia di tempat kerja, koneksi dial-up yang lambat sering kali digunakan, sehingga mengirim dan menerima pesan membutuhkan waktu lebih lama. Oleh karena itu, generasi ini tidak sepenuhnya mengadopsi revolusi komunikasi digital di tempat kerja. Mereka lebih suka menggunakan telepon sebagai metode utama komunikasi mereka daripada pesan teks atau email. Meskipun tidak seefektif berbicara langsung, tetapi telepon dianggap lebih dekat dengan komunikasi tatap muka.

Di bagian berikutnya, kita akan melanjutkan pembahasan karakteristik generasi yang kedua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *