Pengelolaan Inventaris atau Stok (3)
Dalam pengelolaan persediaan, bisnis dapat menggunakan dua pendekatan yaitu sistem push dan sistem pull. Sistem push telah kita bahas di bagian sebelum ini. Selanjutnya kita akan membahas sistem kedua.
Sistem kedua dalam hal pengelolaan persediaan disebut sebagai sistem pull atau sistem tarik. Manajemen inventaris sistem tarik mempunyai pendekatan jangka pendek dimana bisnis bergantung pada kemampuan untuk memesan produk sesuai permintaan pelanggan, daripada melihat ke depan pada permintaan yang diantisipasi. Oleh karena itu, strategi ini sering disebut sebagai pemesanan tepat waktu (just-in-time) atau manajemen inventaris yang ramping. Dengan sistem ini, bisnis tidak perlu memesan atau menyimpan produk sampai mengetahui ada permintaan untuk produk tersebut, sehingga investasi di muka untuk keperluan inventaris lebih rendah, dan kerugian dapat diminimalkan ketika terdapat produk yang tidak terjual.
Terdapat kekurangan pada sistem pemenuhan inventaris tarik. Jika mengikuti model ini, perusahaan akan memiliki tingkat stok yang lebih rendah dan menghadapi waktu pemenuhan yang lebih lama jika terjadi peningkatan permintaan yang tak terduga. Perusahaan juga akan memesan lebih sering tapi dalam jumlah kecil, yang mana akan meningkatkan biaya produksi per item. Meskipun begitu, perusahaan lebih memilih menggunakan sistem tarik ketika ada ketidakpastian dalam proyeksi permintaan. Pendekatan ini juga lebih berguna ketika pesanan dalam jumlah besar tidak menghasilkan diskon volume yang signifikan. Pengecer yang memiliki bauran produk kecil dapat lebih mudah mengelola inventaris mereka di bawah sistem tarik.
Pilihan berikutnya adalah menggabung sistem tarik dan dorong. Ada beberapa perusahaan yang mengandalkan pada sistem dorong dan tarik sekaligus dalam mengelola rantai pasokannya. Masing-masing strategi memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda, dan ada beberapa produk yang lebih cocok menggunakan salah satu metode daripada yang lain. Jika sebuah perusahaan menyimpan berbagai macam barang, mereka dapat menggunakan strategi dorong dan tarik untuk mengelola rantai pasokan mereka untuk berbagai produk.
Namun, untuk perusahaan yang sedang berkembang dan memiliki inventaris yang besar, mengadopsi sistem pengelolaan inventaris dorong dan tarik hybrid bisa menjadi sedikit rumit. Perusahaan-perusahaan ini memerlukan sistem pengelolaan inventaris yang andal untuk melacak stok yang tersedia dan menggunakan alat perkiraan permintaan dinamis untuk menyesuaikan tingkat stok berdasarkan perkiraan permintaan.
Menggunakan sistem secara bersama-sama memiliki banyak keuntungan bagi perusahaan yang mengalami permintaan yang tidak terduga dan bergantung pada diskon volume besar dan skala ekonomi. Ini juga merupakan pilihan yang baik untuk gudang yang tidak memiliki banyak ruang penyimpanan. Jika Anda adalah seorang pengecer, penggunaan sistem penarikan inventaris akan lebih efektif jika pemasok Anda dapat memberikan waktu tunggu yang singkat dan dapat diprediksi. Dengan kata lain, pabrikan lokal dapat mendukung strategi pemesanan tarik dengan baik.
Beberapa produsen menggunakan metode dorong dan tarik dalam mengelola persediaan mereka. Mereka menimbun bahan mentah dan hanya memproduksi barang jadi saat ada pesanan dari pelanggan. Dalam metode ini, bahan baku “didorong” sementara pesanan pelanggan “ditarik”. Sebagai pengecer, Anda mungkin perlu menyimpan sedikit persediaan pengaman “untuk berjaga-jaga” dan menggunakan pendekatan “tarik” untuk menentukan jadwal pemesanan ulang. Namun, jika produk yang Anda jual kurang populer atau sulit diprediksi permintaannya, Anda dapat mengandalkan sistem persediaan dorong untuk produk tersebut dan menggunakan sistem tarik untuk produk yang lebih populer; dengan cara ini, Anda hanya memesan produk dari pemasok sesuai permintaan pelanggan.